Konfigurasi DHCP Server Debian 6

Jumat, 12 Desember 2014

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Kelebihan DHCP Server :
  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  • DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  •  DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Sebelum menginstalasi DHCP Server, terlebih dahulu untuk Konfigurasi Routing. Baca juga cara Konfigurasi Routing Debian 6.

Setelah itu, install DHCP Server, dan repository tersebut sudah tersedia dalam CD yang bernama DHCP3 Server, cara mengaktifkannya sebagai berikut:

Masukkan DVD Distro Debian 6 Server
Kemudian install DHCP3 Server
# apt-get install dhcp3-server


Setelah proses instalasi akan muncul pesan failed!. Ini dikarenakan pada paket dhcp3-server sudah ada settingan defaultnya.

Setelah itu setting pada DHCP3-Server. Edit file /etc/dhcp/dhcpd.conf
nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Kemudian cari kata # A Slightly
Hapus semua tanda "#" dibawahnya, sampai tanda "}".
Kemudian rubah menjadi :

subnet 192.168.12.0 netmask 255.255.255.0 {
     range 192.168.12.2 192.168.12.254;
     option domain-name-servers 192.168.12.1;
     option domain-name “rizky-pohan.com”;
     option routers 192.168.12.1;
     option broadcast-address 192.168.12.255;
     default-lease-time 600;
     max-lease-time 7200;
}


Penjelasan :

subnet 192.168.12.0 netmask 255.255.255.0
Baris ini menjelaskan sub network kita yang akan di berikan ip otomatis

range 192.168.12.2 192.168.12.254;
Baris ini membahas range ip yang akan diberikan ke client sebagai ipotomatis

option domain-name-servers 192.168.12.1;
Baris ini menjelaskan IP/Domain DNS Server

option domain-name “rizky-pohan.com”;
Baris ini menjaskan domain yang dipakai client

option routers 192.168.12.1;
Baris ini menjelaskan IP default gateway yang di pakai client

option broadcast-address 192.168.12.255;
Baris ini menjelaskan alamat broadcast network

default-lease-time 600; max-lease-time 7200;
Baris ini menjelaskan batas pemakaian IP

Kemudian save konfigurasi tersebut.
Lakukan restart DHCP3-server dengan perintah /etc/init.d/isc-dhcp-server
 

Kemudian lakukan pengujian via windows. Konfigurasi Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) seperti gambar di bawah ini.


Kemudian klik ok. Setelah itu pilih details, maka lihat apakah DHCP Server sesuai dengan yang dikonfigurasi.


Kemudian test dengan command prompt. Lakukan PING ke Ip server, kemudian test PING juga ke url misalnya google.com dan lihat apakah client sudah terhubung dengan koneksi internet.


Cukup sekian cara konfigurasi DHCP Server di Debian 6. Semoga bermanfaat :)
Share this article :

1 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014. Kreasi Anak Bangsa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger